Investasi Indonesia 2025 Cerah tapi Perlu Kerja Keras

  • PMDN: Rp275,5 triliun
  • PMA: Rp202,2 triliun
  • Tenaga Kerja: 665.764 orang
  • Wilayah Utama: Jawa Barat (Rp70 triliun, warna teal #1abc9c), Sulawesi Tengah (Rp50 triliun, warna ungu #9b59b6), Maluku Utara (Rp30 triliun, warna merah #e74c3c). Catatan: Angka wilayah adalah estimasi untuk visualisasi, karena data pasti tidak disebutkan secara eksplisit, tapi berdasarkan informasi bahwa wilayah ini dominan.
  •  Saya sih, kalau dengar kabar soal investasi di Indonesia yang tembus Rp477,7 triliun di triwulan kedua 2025, rasanya campur aduk. Bangga, pasti. Angka segitu bukan main-main, apalagi naik 11,5% dari tahun lalu. Bayangkan, ratusan triliun ini bikin 665 ribu orang punya kerjaan baru! Dari proyek tambang di Sulawesi Tengah sampai pabrik logam di Jawa Barat, duit ini nyata bikin roda ekonomi berputar. Tapi, kalau boleh jujur, saya juga agak khawatir. Soalnya, meski angka besar, investasi asing (PMA) justru turun 6,9%. Apa kabarnya daya tarik Indonesia di mata investor luar?

    Menurut saya, kabar bahwa investasi dalam negeri (PMDN) lebih besar, nyaris 58% dari total, itu pertanda bagus. Artinya, pengusaha lokal mulai percaya diri. Mereka berani taruh duit di rumah sendiri, dari membangun smelter sampai proyek perkebunan. Ini penting, lho, karena kalau kita cuma andalkan asing, ekonomi kita bisa gampang goyah. Tapi, saya juga mikir, penurunan investasi asing ini jangan-jangan sinyal kalau kita harus lebih agresif promosi ke dunia. Singapura, Hong Kong, dan Tiongkok memang masih jadi penyumbang terbesar, tapi kita perlu lebih banyak lagi negara yang melirik Indonesia.

    Yang bikin saya optimistis adalah fakta bahwa investasi ini nggak cuma numpuk di Jawa. Luar Jawa, seperti Sulawesi Tengah dan Maluku Utara, kebagian jatah besar, terutama buat hilirisasi tambang. Ini artinya, kekayaan alam kita mulai diolah di dalam negeri, nggak cuma dikirim mentah ke luar. Tapi, saya juga ngerasa kita perlu kerja ekstra keras biar investor nggak cuma datang, tapi betah. Infrastruktur harus lebih oke, birokrasi jangan ribet, dan stabilitas politik harus dijaga. Soalnya, dunia lagi nggak menentu, dan investor itu paling sensi sama ketidakpastian.

    Jadi, meski angkanya bikin semangat, saya pikir ini saatnya kita nggak cuma puas sama pencapaian. Kita harus lebih proaktif, bikin iklim bisnis yang ramah, dan pastikan duit ini beneran bikin hidup rakyat lebih baik. Kalau nggak, ya cuma angka di kertas, kan?

    0 Response to "Investasi Indonesia 2025 Cerah tapi Perlu Kerja Keras"

    Posting Komentar

    Iklan Atas Artikel

    Iklan Tengah Artikel 1

    Iklan Tengah Artikel 2

    Iklan Bawah Artikel